KeajaibanSholawat, Kenapa Kita Bersholawat, Ini Pesan Abah Guru Sekumpul. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari atau biasa di panggil Abah Guru Sekumpul adalah salah seorang ulama dan tokoh yang sangat kharismatik dan populer di Kalimantan. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari (lahir di Tunggul Irang, Martapura, 11 Februari 1942

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID f4l2w_QVPYsUmKICtweJQpEiez11J1S0HkHb-OHJK7k8MDKUIUJINQ==

Salahsatu pesan Abah Guru Sekumpul adalah jangan terjebak pada karamah dan berhati-hatilah agar jangan tertipu dengan segala keanehan dan keunikan. Menurut beliau karamah itu adalah anugerah dan murni pemberian dari-Nya. Abah Guru Sekumpul lahir pada 11 Februari 1942 serta wafat pada 10 Agustus 2005 di usia 63 tahun. Beliau mempunyai
JAKARTA - Tepat pada Kamis 26/1/2023 ini, Haul Akbar ke-18 Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul digelar di Kabupaten Banjar, Kalimatan Selatan. Guru Sekumpul adalah ulama yang lahir di Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar, pada tanggal 11 Februari 1942 M atau 27 Muharram 1361 H. Guru Sekumpul wafat pada 10 Agustus 2005, di usianya yang ke 63 tahun, dan dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di Kalimantan Selatan. Hingga saat ini, ceramah Guru Sekumpul masih terus disuarakan oleh khalayak umat Muslim, khususnya di media sosial. Salah satu ceramah Guru Sekumpul ialah tentang ciri Wali Allah. Dikutip dari kanal youtube Nawa Muhammad, Kamis 26/1/2023, Guru Sekumpul menyampaikan beberapa ciri wali Allah subhaanahu wa ta'ala. "Di antara makhluk Allah yang banyak ini, ada yang diberi title Waliyullah. Adapun cara mengenal wali Allah dijelaskan dalam Alquran," tutur Guru Sekumpul dalam ceramah tersebut. Pertama, yaitu sebagaimana firman Allah SWT "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati." QS Yunus ayat 62 "Selama hidupnya, dari kecil sampai menutup mata terakhir, tidak pernah takut selain daripada Allah, gak takut kesusahan, gak takut senjata, gak takut dicaci maki orang, gak takut apapun, hanya takut kepada Allah SWT. Mereka tidak ada duka cita memikirkan yang akan datang. Itulah kebahagiaan daripada ciri khas semua wali Allah dari kecil sampai akhir umurnya," demikian penjelasan Guru Sekumpul. Ciri kedua, para wali Allah selalu bertauhid di siang maupun di malam hari kepada Allah SWT, dan senantiasa mengerjakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Ketiga, mereka diberi mimpi-mimpi yang baik. Selama hidup di dunia hingga hembusan nafas terakhirnya, mereka diberikan busyro. Ada berbagai bentuk busyro menurut para ahli tafsir. Tetapi yang terbanyak adalah mimpi-mimpi yang baik. Ciri keempat, Guru Sekumpul mengutip firman Allah pada Surah Ar-Rum ayat 30. Dia menjelaskan, gelar wali Allah sudah menjadi ketetapan Allah SWT dan tidak bisa berubah. "Maksudnya, orang-orang dengan title wali, gak bisa dicopot title-nya itu. Sangat beda dengan title lain, yang sangat mudah dicopot. Sebagaimana kita maklum, orang yang title-nya bukan wali Allah, itu title-nya sebentar, sudah hilang, pensiun seumur hidup," jelasnya. Kelima, Guru Sekumpul menuturkan, pangkat kewalian itulah yang disebut kemenangan yang luar biasa, faudzul 'adzhiim. Tidak ada yang lebih daripada itu. Karena itu, Guru Sekumpul menyampaikan, kalau seorang Muslim tidak masuk golongan tersebut, maka setidaknya percaya dan mencintai mereka. "Kalau percaya pada mereka, mencintai mereka, kita termasuk di dalam golongan mereka, dunia dan akhirat. Maka hendaklah kita mendekat kepada wali Allah. Janganlah kita menjauh dari wali Allah, kita dekatilah. Wali Allah itu gak pernah mati. Meski dalam kubur, gak pernah mati," kata Guru Sekumpul. Allah SWT berfirman, "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. QS Ali Imran ayat 169 "Wali Allah di dalam kubur itu gak mati, hidup selamanya, tetapi kalian tidak mengetahui yang sebenarnya," papar Guru Sekumpul dalam ceramahnya. Allah SWT juga berfirman untuk memperingatkan hamba-hamba-Nya yang tidak senang kepada wali Allah. Misalnya merasa tidak senang terhadap tingkat laku, tutur kata dan bahasa wali Allah, maka berarti ia musuh Allah SWT. Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sungguh Allah berfirman, 'Siapa yang memusuhi wali kekasih-Ku maka sungguh Aku telah mengumumkan peperangan kepadanya'..." HR Bukhari BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini 3Pesan Abah Guru Sekumpul kang santri May 04, 2022. 📜 Abah Guru Sekumpul berpesan. Jika ingin selamat di akhir zaman ini : 1. Jangan banyak omong (bicara)-Rasulullah SAW juga telah mengingatkan kita akan bahaya dari omongan yang tidak berguna. "Sesungguhnya kebanyakan dosa anak Adam berada pada lidahnya" (HR.
Petuah Salah satu pesan Guru Sekumpul adalah tentang karamah, yakni agar kita jangan sampai tertipu dengan segala keanehan dan keunikan. Karena bagaimanapun juga karamah adalah anugrah, murni pemberian Allah, bukan suatu keahlian atau skill. Karena itu jangan pernah berpikir atau berniat untuk mendapatkan karamah dengan melakukan ibadah atau wiridan-wiridan. Dan karamah yang paling mulia dan tinggi nilainya adalah istiqamah di jalan Allah itu sendiri. Kalau ada orang mengaku sendiri punya karamah tapi salatnya tidak karuan, maka itu bukan karamah akan tetapi itu lanjuran dari Allah dan itu datangnya dari syaitan... Wasiat Dan Abah Guru Sekumpul sempat berwasiat kepada seluruh umat Islam, yaitu Menghormati ulama dan orang tua Baik sangka terhadap muslimin Murah harta Manis muka Jangan menyakiti orang lain Mengampunkan kesalahan orang lain Jangan bermusuh-musuhan Jangan tamak atau serakah Berpegang kepada Allah, pada kabul segala hajat Yakin keselamatan itu pada kebenaran. Mudah-mudahan kita dapat melaksanakan dan mengamalkan pesan dan wasiat beliau agar kita menjadi manusia yang selaras baik dengan sang kholik maupun dengan mahluk hidup dilingkungan kita... Amiinnnn Artikel Terkait
PesanAbah Guru Sekumpul, Tentang Bagaimana Berakhlak Dengan Para Habaib. by Admin-Oktober 31, 2018. 0. PESAN ABAH GURU SEKUMPUL, TENTANG BAGAIMANA BERAKHLAK DENGAN PARA HABAIB. WASIAT ABAH GURU SEKUMPUL tentang keluarga Rasululloh ď·ş : "Orang biasa (bukan Habib) yang ALIM dibanding Habib JAHIL lebih MULIA Habaib"

Teknologi Metafisika Al-Qur’an Salah satu fenomena Islam Indonesia sejak tahun 1990-an adalah adanya perdebatan pendapat di antara ilmuwan muslim terkait hubungan agama dan sains, yang memunculkan istilah-istilah seperti islamisasi ilmu pengetahuan, ilmuisasi islam, obyektifikasi islam, keserasian, ayatisasi, integrasi, integrasi – interkoneksi, dan lainnya. Sejak era tahun 1970-1980-an mulai dikenal nama-nama seperti Rasjidi, Moenawar Chalil, Buya Hamka, Hidajat Nataatmaja, Kuntowijoyo, Mulyadhi Kartanegara, Amin Abdullah, hingga Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya, yang mempelopori gerakan agama dan sains ini dalam tiga agenda, yaitu politik penguatan identitas keislaman, semangat melawan sekulerisasi barat, dan sikap defensif yang merupakan bagian dari dakwah. Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya menggagas pemikiran melalui ilmu metafisika eksakta yang akan mampu menjelaskan apa sebenarnya agama itu. Misteri tentang agama yang misterius, mistis, tak terlihat, dll, bisa didekati dengan menggabungkan ilmu-ilmu eksakta matematika, fisika, kimia, mekanika, biologi, dll, agar agama lebih bisa diterima oleh pikiran manusia. Umumnya, ajaran agama sulit dipahami karena tidak ada penjelasan yang logis, sehingga iman umat manusia rentan untuk bergeser ke atheisme atau sekulerisme. Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya menggunakan teori metafisika dari perspektif sains, untuk menunjukkan ilmiahnya ayat-ayat Al-Qur’an, dan bukan hanya sekedar dogmatis. Menurutnya ilmu metafisika eksakta sangat efektif untuk dipakai dalam menerangkan teori-teori ilmiah dari pelaksanaan teknis ilmu agama, termasuk di dalamnya bidang ilmu tasawuf dan sufi. Baginya, metafisika adalah fisika di alam meta, merupakan suatu kenyataan tentang keberadaan realitas sesuatu secara eksak di alam meta gaib, transenden, abstrak, maka pendekatan ilmiah dalam pembahasan yang bersifat pasti dan memiliki batasan tertentu, akan lebih mudah mendapat pengertian dan pemahaman, di samping bahwa problem metafisika yang sesungguhnya dapat diterapkan dan dibuktikan eksistensinya, sehingga ilmu eksakta dapat dijadikan sebagai media pendukung dalam lingkungan metafisika dan ilmu pengetahuan. Dengan latar belakangnya sebagai ilmuwan Fisika-Kimia, menguasai Bahasa Inggris, Jerman dan Belanda, serta menekuni ilmu tasawuf dan tarekat, selain menggunakan dasar Al-Qur’an, al-Hadist dan ijma’ ulama’, Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya juga berdakwah menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga pemikiran Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya dinilai sesuai dengan perkembangan umat dan zaman di abad teknologi dan informasi. Inilah yang membedakan pola penyampaian dakwah antara Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya dengan ulama-ulama lainnya. Menurutnya, teknologi jangan selalu diartikan dengan hal-hal yang berhubungan dengan mesin atau komputer. Secara sederhana teknologi adalah serangkaian metode yang mencakup pengertian yang lebih luas. Misalnya dalam mencangkul, diperlukan suatu metode atau cara. Tanpa menguasai bagaimana metode mencangkul, maka tidak dapat diperoleh hasil cangkulan yang baik, bahkan bisa membuat orang terluka. Dalam hal contoh sederhana yang lain, memasak misalnya, meskipun telah tersedia alat dan bahan yang diperlukan untuk memasak suatu masakan, tapi jika tidak mengetahui metode atau cara dalam memasak, maka masakan yang dimaksud tentu tidak akan jadi. Contoh yang lain, tentang air. Apabila diterapkan teknologi elektrolisa, air akan mengeluarkan tenaga dahsyat, air akan terurai menjadi oksigen dan atom hidrogen, yang jika disatukan kembali dan disulut dengan menggunakan api, maka akan meledak dan menyemburkan api yang dapat melebur besi. Jika air dialirkan melalui turbin yang dirangkai dengan dinamo, akan mengeluarkan energi listrik yang mencapai kekuatan hingga KVA. Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa ayat-ayat dalam Al-Qur’an dan kalimah Allah zikir juga tidak akan mampu mengeluarkan tenaga dahsyat, selama tidak dikuasai metodologinya, yang mana teknologi itu disebut oleh Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya dengan istilah “Teknologi Metafisika Al-Qur’an”. Dengan teknologi ini, kalimah Allah dan ayat-ayat Al-Qur’an akan dapat mengeluarkan energi-energi metafisis ke-Tuhan-an yang maha dahsyat. Unsur Tak Terhingga Infinity Tuhan menurunkan energi tak terhingga infinity dalam bentuk firman-Nya. Kekuatan tak terhingga di dalam kalîmah Allâh, atau ayat-ayat khusus Al-Qur’an, dapat menghancurkan segala sesuatu yang negatif antara surga dan bumi. Tujuan akhir dari setiap manusia adalah untuk mendapatkan akses ke faktor Tak Terhingga ini, yang hanya mungkin dilakukan dengan cara berhubungan secara kerohanian dengan Nabi. Sama seperti energi listrik harus dibawa oleh kabel dari sumbernya ke lampu, energi ilahi yang tak terhingga ini hanya bisa didapatkan dengan menghubungkan rohani melalui Nabi dan rantai orang-orang suci, yaitu para ulama pewaris ilmu Nabi. Energi tak terbatas kalîmah Allâh ini dijelaskan Syaikh Prof. Dr. H. Kadirun Yahya dalam rumus tak terhingga pada konsep matematika 1 / ~ = 0 [angka berapa pun] / ~ = 0 [iblis, setan, hantu, kanker, narkotika, atom, nuklir, apapun yang fisik maupun metafisika] / ~ = 0 unsur tak terhingga ~ di sini menurut Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya adalah kalimah Allah atau ayat-ayat Al-Qur’an Unsur tak terhingga ~ dalam konsep matematika ini yang dipergunakan Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya untuk mendefinisikan kebenaran hakiki tentang Tuhan dan tasawuf tarekat. Unsur tak terhingga ~ ini mencerminkan keunikan Tuhan, di mana Tuhan duduk di takhta-Nya Arsy, yang berada pada jarak tak terbatas/ tak terhingga dengan kita. Karena jarak sama dengan kecepatan dikalikan dengan waktu s = v x t di mana s = spazium = distance = jarak v = velocitas = speed = kecepatan t = tempo = time = waktu maka komunikasi dengan Tuhan membutuhkan kecepatan yang tak terhingga ~, atau akan mengambil waktu yang tak terhingga ~ s = ~, dan oleh karena itu v atau t harus = ~ Para nabi, yang secara teratur berkomunikasi dengan Tuhan, dapat melakukannya karena rohani mereka diri spiritual mereka memiliki “radiasi frekuensi” yang tak terhingga untuk mencapai Tuhan. Menurut Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya, ini adalah “cahaya di atas cahaya” yang disebutkan dalam Al-Qur’an 2435. Ini adalah cahaya dengan frekuensi dan energi tak terhingga, yang muncul dari Tuhan dan tersambung dengan diri rohani Rasulullah, yang kemudian diteruskan kepada para ulama pewaris ilmu Rasulullah silsilah keguruan mursyid-mursyid tarekat Inilah yang dikatakan sebagai “Tali Tuhan” habl min Allâh, yang melaluinya individu dapat terhubung dengan unsur tak terhingga tersebut. Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya mendefinisikan metafisika eksakta sebagai kajian yang membahas masalah-masalah metafisika, yaitu yang bersifat abstrak, transenden dan gaib melalui pendekatan pada ilmu eksakta matematika, fisika, kimia, mekanika, biologi, dll. Syaikh Kadirun menjelaskan sintesis sains, teknologi, dan tasawuf modern, dengan menggunakan rumus eksakta fisika dan matematika sebagai metafora untuk menjelaskan hubungan antara manusia dan Tuhan, dan sebagai wujud atau simbol bahwa segala sesuatu dapat diperhitungkan secara ilmiah. Beliau menjelaskan tentang teknologi metafisika berupa penyaluran kekuatan tak terhingga di dalam kalîmah Allah, yaitu zikir dengan metode tarekat, memusatkannya, dan mengarahkannya untuk berbagai tujuan di dunia ini. Tarekat sebagai Metodologi Ditegaskan oleh Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya, bahwa kebenaran agama jangan hanya dipertahankan dengan hujjah akal, tetapi harus mampu dibuktikan kebenarannnya secara real’, yang itu bisa didapatkan melalui metode tarekat. Dan metode tarekat itu sendiri harus bisa dibuktikan kebenarannya melalui sains matematika, fisika, dan kimia yang terukur. Ia berpandangan, bahwa menunjukkan kekeramatan karamah diperlukan untuk membuktikan kebenaran Islam atau amalan tarekat dan menangkis pendapat bahwa agama adalah khayalan. Pada dasarnya ilmu tarekat di dalam al Qur’an merupakan metode pelaksanaan teknis dari suatu amalan yang sangat tinggi, yaitu zikir. Di sinilah yang dimaksudkan oleh Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya, bahwa tarekat merupakan sebuah metodologi di dalam ilmu tasawuf, yaitu melalui pengamalan zikir, pengamalan kalimah Allah. Menurut Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya, kekuatan potensi kalimah Allah adalah maha dahsyat, sehingga mampu mempertahankan eksistensi dunia dari kehancuran total oleh tenaga apa pun. Maka ilmu tersebut perlu diriset, di mana letak ilmiahnya, the how to do-nya, dari amalan-amalan tarekat yang kelihatannya mubazir dan seolah-olah hanya membuang waktu. Namun sebenarnya semuanya itu akan terbukti, kalau dilaksanakan dengan metode zikir yang tepat, akan memperoleh manfaat yang besar dari kekuatan yang terkandung dalam Al-Qur’an. Di dalam Al-Qur’an dan Hadist, Tuhan telah menunjukkan banyak contoh mengenai energi tak terhingga tersebut, seperti pada kejadian banjir Nabi Nuh, bencana yang dialami kaum Nabi Luth, mu’jizat Nabi Sulaiman, Nabi Daud melawan Goliath, Nabi Isa menghidupkan orang mati, kerikil batu sijjil untuk memusnahkan tentara Abrahah, Nabi Ibrahim melawan Namrud, Nabi Musa melawan Fir’aun, dan lain-lainnya. Begitu juga dengan sejarah penyebaran agama Islam di Nusantara Indonesia. Saat Islam mulai mendarat di tanah Jawa, dengan para ulama yang dikenal dengan sebutan “Wali Songo” mulai mendakwahkan Islam. Semula rakyat merasa keberatan, bahkan menolaknya, dengan alasan mereka telah mempunyai agama kebatinan Jawa. Di sinilah kemudian diterjunkan ke garda depan kekuatan-kekuatan metafisika berupa tasawuf dan ilmu sufinya, dengan berbagai fenomena keajaiban dan karamahnya. Barulah kebatinan di tanah Jawa tersebut dapat menerima Islam. Kemudian dilanjutkanlah dakwah Islam itu dengan pengajaran ilmu fiqh sebagai pengatur dalam tatakrama kehidupan umat Islam. Demikian pula tidak sedikit kisah-kisah karamah Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya dalam mempraktekkan teknologi metafisika ini, seperti memadamkan letusan gunung Galunggung di Jawa Barat atas permintaan Pemda Tk I Jawa Barat dengan menggunakan helikopter dan melempar batu serta menyiramkan air zikir kalimah Allah, memberantas pemberontakan gerombolan komunis di Hutan Pahang Malaysia atas permintaan perwira angkatan bersenjata Malaysia dengan menggunakan helikopter dan melemparkan batu-batu bermuatan zikir kalimah Allah. Dengan metode tarekatullah menyembuhkan berbagai penyakit berat dan penyakit ganjil, penyembuhan kecanduan narkoba, mengusir gangguan jin, dll. Semua itu merupakan praktek menyalurkan energi tak terhingga kalimah Allah, melalui berbagai media seperti batu, air, dan tongkat, yang telah didoakan dan diberi muatan zikir kalimah Allah. Kisah-kisah menarik tentang sosok pribadi dan perjalanan spiritual Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya, peran aktifnya dalam dunia pendidikan, dunia sosial kemasyarakatan, dunia militer dan ketatanegaraan, serta cerita-cerita karamahnya dengan berbagai penjelasan ilmiah mengenai teknologi Al-Qur’an ini, membuat tarekat yang dipimpinnya mendapatkan banyak pengikut. Murid-murid Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya berasal dari beragam kalangan, mulai masyarakat kelas bawah, menengah, sampai kelas atas, dari usahawan, profesional, artis, seniman, akademisi guru, mahasiswa, dosen, doktor, sampai profesor, kalangan militer polisi dan tentara, dari pangkat rendah sampai perwira tinggi, kalangan pejabat dari kepala daerah, menteri, sampai keluarga Diraja Malaysia, baik di Indonesia maupun di Malaysia. Namun selain mendapatkan banyak pengikut, ada pula sebagian kalangan yang menolak pemikiran Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya maupun tarekat yang dibawanya. Pemikirannya tentang teknologi metafisika Al-Qur’an untuk menjelaskan tarekat, cerita-cerita karamahnya, perjalanan hidupnya, dan praktek-praktek teknis tarekat yang dilakukan jamaah tarekatnya, dianggap kontroversial oleh para penentangnya, bahkan terjadi intimidasi terhadap jamaah tarekat ini di beberapa daerah. Penolakan-penolakan dan intimidasi ini pun disanggah dengan cara damai oleh para pengikut Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya melalui berbagai tulisan ilmiah dan forum-forum ilmiah. Walaupun terdapat kontroversi di sebagian kalangan, namun karya-karya ilmiah pemikiran Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya telah banyak menginspirasi para penulis, akademisi, dan peneliti di Indonesia, Malaysia, maupun beberapa negara lainnya. Tercatat lebih dari 30 tulisan ilmiah dalam bahasa Indonesia, bahasa Melayu, maupun bahasa Inggris, berupa skripsi, thesis, disertasi, makalah forum ilmiah, jurnal, sampai buku, yang telah mengulas pemikiran Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya, sosok pribadi dan perjalanan spiritualnya, maupun pergerakannya dalam dakwah tarekat. Tulisan tentang Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Berbagai tulisan ilmiah berupa skripsi, thesis, disertasi, makalah, jurnal ilmiah, dan buku, yang mengambil tema tentang Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya, maupun cuplikan pemikirannya, oleh periset, akademisi, dan penulis dari Indonesia maupun luar negeri, antara lain Nur, Prof. K. H. Djamaan 2002. “Tasawuf dan Tarekat Naqsyabandiyah Pimpinan Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya.” Medan USU Press.. Ridjal, Syamsur 2013. “Tarekat Naqsyabandiyah Syeikh Kadirun Yahya dan Pengalamannya di Kota Jambi”. Innovatio Journal for Religious Innovations Studies. Jambi Program Pasca Sarjana, Institut Agama Islam Negeri IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Mutmainnah, Anisah 2018. “Studi Deskriptif Pemikiran Politik Syeikh Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah tentang Hidup Bernegara”. Skripsi thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, Medan Wahid, Yenny Zannuba 2009. Dja’far, Alamsyah M., ed. Agama dan pergeseran representasi konflik dan rekonsiliasi di Indonesia. Jakarta, Indonesia Wahid Institute. Bruinessen, Martin van. 1994. Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia survei historis, geografis dan sosiologis edisi ke-Rev. ed. Bandung, Indonesia Penerbit Mizan. Mohamad al-Merbawi, Abdul Manam Bin; Abdullah, Mohd Syukri Yeoh; Abdullah, Osman Chuah; Wan Abdullah, Wan Nasyrudin Bin; Ahmad, Salmah 2012. “Tarekat Naqshabandiyyah Khalidiyyah in Malaysia A Study on the Leadership of Haji Ishaq bin Muhammad Arif”. MIQOT Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman. Medan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Fakhriati 2013. “Prof. Dr. H. Kadirun Yahya Perjalanan Menuju Saidi Syeikh dalam Tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyah”. Jurnal Lektur Keagamaan. Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Jakarta. Bruinessen, Martin Van 2007. “After The Days of Abu Qubays Indonesian Transformations of The Naqshabandiyya-Khalidiyya”. Journal of the History of Sufism. Paris, France Simurg Press. Erawadi, Erawadi 2014. “Pusat-Pusat Perkembangan Tarekat Naqsyabandiyah di Tapanuli Bagian Selatan”. MIQOT Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman. Medan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Lubis, Sakban 2018. “Tharekat Naqsabandiyah Kholidiyah Saidi Syekh Prof. Dr. H. Kadirun Yahya, MA di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan”. Almufida Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman. Medan Fakultas Agama Islam Universitas Dharmawangsa. Nurul Amin Hudin, LC 2016 “Titik Temu Ilmu Eksakta dan Tasawuf Pemikiran Syekh Kadirun Yahya.” Masters thesis, Program Studi Agama dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta. Yudhasatria, Ebma 2014. “Pemikiran Kadirun Yahya Tentang Tasawuf 1950-2001.” Skripsi thesis, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. May, Asmal 2017. “Menyingkap Energi Zikir Dalam Konsep Tasawuf Syekh Kadirun Yahya”. Al-Fikra Jurnal Ilmiah Keislaman. Pekanbaru, Riau Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Husin, Hamidun Mohamad; Jailani, Moh. Rushdan Mohd., Prof. DR. 2013. “Kelangsungan Amalan Takziyat Al-Nafs Instrospeksi Pengalaman Tarekat Naqshabandiyah Khalidiyah Yayasan Prof. DR. H. Kadirun Yahya di Malaysia.” Proceedings from conference on “Seminar Kebangsaan Pengajian Akidah dan Agama Kali ke-3 2013, run by Program Pengajian Akidah dan Agama dengan kerjasama Fakulti Kepimpinan dan Pengurusan, Universiti Sains Islam Malaysia. Kuala Lumpur, Malaysia, 28 September 2013. Abdullah, Luqman 2018. “Kontribusi Tarekat Naqsyabandiyah Terhadap Pendidikan Agama Islam Dan Perubahan Perilaku Sosial Jamaah Studi Kasus Jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Di Dukuh Tompe, Kabupaten Boyolali”. Nazhruna Jurnal Pendidikan Islam. Triyanta, Agus 2003. “Tarekat Naqsyabandiyah dan Konservasi Alam Etika Lingkungan Lingkungan Hidup dalam Wawasan Keagamaan”. Fenomena, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Humaniora. Yogyakarta Universitas Islam Indonesia. Sutatminingsih, Raras 2016. “The Relationship Between The Practice Of Suluk With Psychological Well Being Among The Saliks At Tarekat Naqsyabandiyah And Non-Saliks“. Atlantis Press. Izzati, Nurul 2019. “Kontroversi Tasawuf Nusantara Kadirun Yahya dan perdebatan tentang otentisitas ajaran tarekat Naqsabandiyah Kholidiyah”. Masters thesis, Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya. Hakim, Lukman 2011. “Aktualisasi Metafisika dalam Kehidupan Manusia di Abad 21”. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu. Medan Universitas Pembangunan Panca Budi Medan. Simamora, Nur Aisah 2016. “Integrasi Keilmuan Pada Perguruan Tinggi Islam Di Kota Medan.” Dissertation thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan. Bahri, Media Zainul 2018. “Expressing Political and Religious Identity Religion-Science Relations in Indonesian Muslim Thinkers 1970-2014″. Al-Jami’ah Journal of Islamic Studies dalam bahasa Inggris. Yogyakarta Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Syarifuddin; Prof. Dr. Muzakkir, MA; Nur, 2017. “Metaphysical thought Muhammad Iqbal and Correlation in the Reconstruction of the characters on Education Institutions Case Study on Education Foundation of Prof. Dr. H. Kadirun Yahya“. International Journal for Innovative Research in Multidisciplinary Field. Gujarat, India Research Culture Society. Abdullah, Luqman 2018. “Model Tarekat Naqsyabandiyah dan Pengaruhnya Terhadap Kecerdasan Spiritual Studi Kasus Jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Nurul Amin di Kabupaten Boyolali”. Masters thesis, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta. Husin, Hamidun Mohamad 2014, “Kepribadian Prof. Kadirun Yahya dan Pengaruhnya terhadap Suasana Pengamalan Tarekat di bawah Bimbingannya di Malaysia.” Diarsipkan 2020-06-04 di Wayback Machine. Proceedings from the international conference on “International Research Management and Innovation Conference 2014 IRMIC2014, run by Research Development Centre & Islamic Academy, Selangor International Islamic University College. Kuala Lumpur, Malaysia, 17 to 18 November 2014. Husin, Hamidun Mohamad 2017, “The Doctrine and Practice of Naqshabandiyyah Khalidiyyah of The Prof. DR. H. Kadirun Yahya.” Proceedings from the international conference on “3rd International Conference o Islamiyyat Studies 2017 IRSYAD2017”, run by Faculty of Islamic Civilization Studies, Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor. Kuala Lumpur, Malaysia, 1 to 1 Agustus 2017. Aziz, Ahmad Amir 2013. “Kebangkitan Tarekat Kota”. ISLAMICA Jurnal Studi Keislaman. Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. Ahmadi, Ghufron 2010. “Sumber Ajaran Tarekat Naqsyabandiyah Kadirun Yahya Studi Kasus di Surau Saiful Amin Yogyakarta”. Skripsi thesis, Jurusan Tafsir Hadist, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta. Faiz, Muhammad 2016. “Khazanah Tasawuf Nusantara Tarekat Naqsyabandiyyah Khalidiyyah di Malaysia”. Anil Islam Jurnal Kebudayaan dan Ilmu Keislaman. Sumenep, Madura Institut Ilmu Keislaman Annuqayah. Howell, Julia Day 2001-08. “Sufism and the Indonesian Islamic Revival”. The Journal of Asian Studies. Association for Asian Studies, Hong Kong. Ryan, Natasha 2003. “Tauhid and Tasawwuf Indonesian Sufism in search of unity“. Bachelor of Arts Honours thesis, Faculty of Community Services, Education and Social Sciences, Edith Cowan University, Australia. Howell, Julia Day, Professor 2002, “Seeking Sufism in the Global City Indonesia’s Cosmopolitan Muslims and Depth Spirituality.” Proceedings from the international conference on “Islam in Southeast Asia and China Regional Faithlines and Faultlines in the Global Ummah ” run by the City University of Hong Kong’s Southeast Asia Research Centre, Faculty of Humanities and Social Sciences. Hong Kong, 28 November to 1 December 2002. Sumber Biografi Prof. Dr. H. Kadirun Yahya Baca juga Mengenal Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya, Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah Mengenal Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya, Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah 2 Perkembangan Tarekat Naqsyabandiyah Pimpinan Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya

MENGANTARKEPERGIAN ABAH GURU. HISTERIS - Tangis dan histeris para pelayat mewarnai prosesi pemakaman Guru Sekumpul di kompleks Ar Raudhah, Saya yakin, apabila lima pesan yang diberikan guru Sekumpul K. H. Zaini Abdul gani ini dilaksanakan dengan niat dan itikad yang baik, penuh konsekuen, diwujudkan dengan baik dan benar, insya Allah
- Tak terasa 13 Tahun sudah ulama kharismatik asal Martapura, KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau yang biasa disapa Guru Sekumpul berpulang. Dalam hitungan hari, Haul ke 13 Guru Sekumpul, Joko Widodo dikabarkan akan hadir menjadi bagian jamaah haul Guru Sekumpul. Setiap tahunnya, haul Guru Sekumpul selalu dipenuhi dengan puluhan ribu warga yang datang dari berbagai daerah. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari atau Guru Sekumpul lahir di Tunggul Irang, Martapura, 11 Februari 1942. Baca Nike Ardilla Disebut Jadi Anak Angkat Guru Sekumpul, Nike Dikabarkan Sering Lakukan Ini Baca Didemo di Kalsel Gara-gara Goyang Ngebor, Inul Dinasihati dan Diangkat Anak oleh Guru Sekumpul Baca Agenda Presiden Jokowi di Banjarbaru, Selain Hadiri Haul Guru Sekumpul Juga Lakukan Ini Meninggal dunia di Martapura, 10 Agustus 2005 pada usia 63 tahun. Meninggalnya salah satu ulama kharismatik ini jadi duka mendalam khususnya bagi masyarakat Kalsel. Satu di antaranya 10 pesan yang selalu diingatkan oleh Guru Sekumpul berikut ini Menghormati ulama dan orang tua Baik sangka terhadap muslimin Murah harta Manis muka Jangan menyakiti orang lain Mengampunkan kesalahan orang lain Jangan bermusuh-musuhan Jangan tamak atau serakah Berpegang kepada Allah, pada kabul segala hajat Yakin keselamatan itu pada kebenaran.

Pesan Abah Guru Sekumpul untuk kita agar menjaga kesehatan: @abahgurusekumpul.gallery

Home Tausyiah Rabu, 02 Maret 2022 - 1813 WIBloading... Salah satu amalan yang dianjurkan di bulan Syaban adalah memperbanyak sholawat dan berpuasa. Foto/Ist A A A Menurut kalender Islamic Global, Jumat 4/3/2022 atau besok Kamis malam kita akan memasuki Syaban, bulan ke-8 kalender Hijriyah. Syaban disebut bulannya Rasulullah SAW karena Beliau banyak berpuasa di bulan itu sebelum memasuki bulan suci pesan Abah Guru Sekumpul 1942-2005 tentang keutamaan Syaban. Ulama kharismatik bernama KH Muhammad Zaini Abdul Ghani Al-Banjari itu dikenal sebagai sosok Waliyullah di zamannya. Baca Juga Ketika memasuki bulan Syaban, Abah Guru Sekumpul memaknainya dengan penuh keistimewaan. Menurut Guru Sekumpul, Syaban adalah bulannya kekasih hati Rasulullah SAW. Di bulan Syaban ini, Allah banyak mengangkat derajat hamba-Nya menjadi kekasih Auliya. Salah satu asbabnya adalah karena sholawat yang mereka banyak yang menjadi Waliyullah disebabkan banyaknya membaca shalawat di bulan Sya'ban. Salah satu contohnya, Syekh Fudhail bin Iyadh dulu beliau seorang perampok, tetapi beliau mendapat hidayah sehingga bertaubat. Dan Allah mengangkatnya menjadi salah satu Auliya-Nya di bulan ini disampaikan Abah Guru Sekumpul dalam satu pengajian beliau pada Tahun 2003 silam. Abah Guru Sekumpul berpesan, apabila masuk bulan Syaban, perbanyaklah membaca sholawat 2 kali lipat dari shalawat yang diamalkan di bulan jika kita bersholawat di bulan lain 100 kali sehari, maka di bulan Syaban perbanyaklah dua kali lipat menjadi 200 kali sehari. Kemudian bertaubatlah dari segala dosa, minimal ingat akan dosa dan merasa paling banyak dosa dan paling hina di muka bumi Ulama mengatakan, siapa yang banyak bersholawat akan mendapat syafa'at istimewa dari Rasulullah SAW. Selain bersholawat, Abah Guru Sekumpul berpesan agar banyak bersedekah kepada anak yatim di bulan Syaban. Jangan tinggalkan juga amalan Nisfu Sya'ban pada pertengahan bulan Syaban. Sebab, malam itu termasuk salah satu malam mulia di sisi Allah. Semoga kita dapat mengisi Syaban dengan memperbanyak sholawat dan ibadah. Baca Juga rhs syaban keutamaan syaban amalan nisfu syaban sholawat abah guru sekumpul Artikel Terkini More 32 menit yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu

Abahguru; Adapun gelar panjang yang diberikan oleh masyarakat luas terutama dari kalangan ulama adalah: Kyai Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani; Salah satu pesan Guru Sekumpul adalah tentang karamah, yaitu agar kita jangan sampai tertipu dengan segala keanehan dan keunikan. Karena bagaimanapun juga karamah adalah anugerah, murni pemberian wfcK2R.
  • 5e734ksaki.pages.dev/201
  • 5e734ksaki.pages.dev/165
  • 5e734ksaki.pages.dev/154
  • 5e734ksaki.pages.dev/330
  • 5e734ksaki.pages.dev/281
  • 5e734ksaki.pages.dev/269
  • 5e734ksaki.pages.dev/150
  • 5e734ksaki.pages.dev/309
  • 5e734ksaki.pages.dev/148
  • pesan abah guru sekumpul